Category Archives: sightseeing

Pura Puncak Mangu – Pura di puncak bukit

Pura Puncak Mangu terletak di desa Tinggan Kecamatan Petang Kabupaten Badung dengan ketinggian sekitar 2000m diatas permukaan laut dapat ditempuh lewat 2 jalur yaitu jalur Petang dan jalur Bedugul.

IMG_1193Kami menempuhnya lewat jalur Bedugul sekitar 1.5 jam dari kota Denpasar, sebelum areal perkebunan strawbery. Di pertigaan jalan dimana ada patung pak polisi, kami mengarah ke kanan dan kendaraan kami parkir persis di ujung jalan mendekati jalan setapak.

IMG_1203IMG_1229Vegetasi alam jalur Bedugul ini masih tergolong padat sehingga kami tidak dapat mengenali entry pointnya. Kami hampir masuk ke ladang petani dengan menyususuri jalan setapak dimana jalan itu dapat dilalui oleh sepeda motor. Untungnya kami bertemu salah satu petani yang sedang menuju ke kebun dan mereka memberitau arah menuju gunung mangu sebelum kami berjalan terlalu jauh. Kami nyaris tidak mengenali titik tersebut. Dengan langkah ragu-ragu akhirnya kami yakin setelah menemukan 1 pos yang terbuat dari tiang besi dan atap seng.

IMG_1216Ada lima pos kami temui disepanjang jalur sejauh 2 jam perjalanan sebelum akhirnya jalan yang berat dan menantang benar-benar menanti.

IMG_1367IMG_1360Di pos ke lima, kami menjumpai beberapa anak muda yang sedang berburu. Sayangnya anak muda ini hanya menyasar burung-burung yang kecil karena hewan liar sejenis kijang di hutan ini sudah banyak berkurang karena perburuan. Mereka mungkin tidak sadar bahwa burung-burung kecil itu mungkin di lindungi dan bahkan hewan kecil itu juga berperan dalam penyebaran biji dan benih pohon baru..

IMG_1260IMG_1317IMG_1319IMG_1318IMG_1316IMG_1323IMG_1339Kami juga menemukan banyak jenis jamur disepanjang perjalanan.

IMG_1489

Jpeg

Jpeg
Jpeg

Jpeg

Menemukan bunga dan biji-bijian juga (biji-bijian berwarna biru diatas aku belum pernah temukan digunung manapun sebelumnya) .

IMG_1495 IMG_1500Beberapa menit setelah akhirnya tiba di puncak gunung kami menemukan pura yang dibangun pada abad ke 16 itu dengan decak kagum. Kagum atas uapaya manusia jaman dulu untuk membawa semua material untuk mendirikan pura mengingat sulitnya medan menuju puncak. Tidak lama kemudian kami juga berjumpa beberapa orang yang hendak bersembayang di pura di puncak gunung ini. Saya pribadi sangat salut dan kagum atas spirit yang dimiliki oleh orang-orang yang bersembayang, menaklukkan rasa lelah untuk melakukan pemujaan kepada Tuhan Yang maha Esa.

Butuh waktu 3.5 jam menuju puncak dan 2.5 jam menuruninya..

Lake Toba My Home Town

Map of Lake Toba Lake Toba is the largest volcanic lake in the world occurred around 75.000 years ago, the last series of at least three caldera forming eruption at this location with earlier caldera having formed around 700.000 and 840.000 years ago. Some parts of the caldera have shown uplift due to partial refilling of the magma chamber pushing the island (Samosir Island) above the lake (Wikipedia). Lake Toba is a very well known and a huge lake in Indonesia and even in Southeast Asia with total length 100KM and width 30KM and around 500m deep. The island itself (Samosir Island located in the middle of the lake) has 80KM long and 24KM wide.

Mythology

However, local society has their own history (local myth) about Lake Toba. The history starts with a young single man live on his own as a farmer. On his free time after farming he went for fishing for side dish or his daily meal. One day, when he was fishing, he catches a fish with gold color. The fish is flounder and thrashing around and she suddenly speak and begging him not to eat. “Please, you can take me home but do not eat me”. Wondering and surprising of what just had happened, he went back home and bring home the fish for sure and he put the fish in to a bowl. He loses his appetite after a socking talking fish so he didn’t cook the fish. He went to bed instead. In the morning when he woke up and about ready to go farming to the field, he found out that the meal is ready for him. He wonders who could do that for him as he has no other people around but himself. After searching around who cooked all those meal for him, a young lady came out. He was so surprise. “Who are you” said the man. “I’m the fish you took home yesterday evening” replied the young women. “Thank you for letting me alive. I will help you and make your work easier” she continued. The man was so thrilled as ask her to married him. The young woman agreed under one condition; that he should not tell their children about her background, that she is A FISH, the young man nodded to agree.

Days, weeks, months and years passed by, they were blessing of a child. They named him Toba a young boy who used to help his parents also. One day, like every other day he got a task to deliver his father daily meal to the farm. His mother used to remind Toba to deliver it right away and not messing around. But today he found something new on the way to the farm and he was busy play with it. He forgot that his father have waited for him for his lunch break. It’s nearly sun down when he remembered his father’s meal and he run into him and deliver his meal. His father was so upset with Toba and become furious when he opened the meals but no longer good to eat. The food was rotten. The man was mad and called Toba “a child of a fish”. Hear what his father called him, Toba run back home towards his mother. He said that his father call him a child of a fish. The mother suddenly was so upset about her husband as he break the vow and she is burst in to tears. No one could stop the tears until it become bigger and bigger and it create a huge lake. The lady somehow transformed to be a fish again.

IMG_0769IMG_0570Located in North Sumatera Indonesia, Lake Toba surrounds by 7 districts:

  1. Toba Samosir,
  2. Simalungun,
  3. Samosir,
  4. Tapanuli Utara,
  5. Humbang Hasundutan,
  6. Karo, dan
  7. Dairi,

with total 107 Sub-district, and 1474 villages. Well, not all the population occupied near the lake. Most of villagers inhabit or live on the hillside of the lake. The hilly form of Lake Toba makes many of the population are scattered in the higher ground.

There are a few entrances from the mainland towards Samosir Island:

  1. Tigaraja harbor (mini jetty), in the town of Parapat towards Tomok and Tuktuk Siadong
  2. Ajibata harbor (for those who carry any transportation such as motorbikes, cars, trucks on a ferry) towards Tomok only.
  3. Tigaras harbor (small jetty in Simalungun) towards Simanindo
  4. Muara harbor (small jetty) towards Nainggolan
  5. Bakkara harbor towards Onan Runngu..
  6. And by land from Medan to Pangururan can be reached via Tele

IMG_0737

IMG_0834IMG_0740Place to stay around Lake Toba

  1.  Many of visitors will stay overnight in Parapat (District Simalungun) a mainland and also an entrance gate to Samosir Island. There are many choice of place to stay here. From Melati to 3 star hotels are available in this town.
  2. Tuktuk in Samosir Island (District Samosir). Normally Tuktuk is favorite of all tourist from all over the world. The stillness and coziness is the reason why they choose this spot to stay over. There are many guest house and small hotel available here.
  3. Tongging (District Karo). Not so many guest houses here. There are only 2 or 3 available here. But Tongging which is located near the lake, the breathtaking view of Lake Toba, Sipiso-piso waterfall, the stillness and fresh air will be another beautiful spot specially after feeling enough with the town of Berastagi.
  4. Pangururan (District Samosir). Visitor who came to town from Medan via Tele also can choose this spot for a night to stay over before continue exploring the whole island of Samosir the next day.
  5. Balige (District Toba).Balige is a town located in the trajectory lane of Sumatera (Sumatera Island). For those who need a rest after a long drive from Medan towards Lampung or Palembang or even the closest town called Sibolga this town will be a good spot to stay. The view of Lake Toba will soothing the eyes.

SANYO DIGITAL CAMERAIMG_0770

Lake Toba festival is yearly event in supporting the tourism which is normally held on August or September.

Sianjur Mula2IMG_0836Since 2012 many parties encourage Lake Toba included in park management global earth (Global Geopark Network). 2014 Lake Toba presented to UNESCO to set this area as an Earth Park Toba Caldera. So far only Mount Batur in Bali has enrolled in a global network of Earth Park. UNESCO will take the decision in September 2015 after field verification.

Pantai-pantai pasir putih Selatan Lombok

Pantai pantai pasir putih di Lombok bagian Selatan memang tidak dan belum seterkenal di Bali atau saudara kandungnya seperti 3 gili yaitu Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air yang terletak di Utara atau bahkan Senggigi di bagian Barat. Padahal pantai di Lombok Selatan ini tidak kalah putih dan bagus dari saudaranya 3 Gili tersebut yang sudah berkembang lebih dulu bahkan kalah sama saudaranya Senggigi. Ini mungkin disebabkan karena belum tersedianya fasilitas yang memadai seperti penginapan atau hotel dikawasan pantai Selatan tersbut. Dulu sekitar 6 tahun yang lalu (pertama sekali menginjakkan kaki ke Pulau Lombok ini di akhir April 2009) hanya ada satu hotel bernama Novotel yang sekarang berganti nama menjadi hotel Mandalika dan beberapa guest house. Tentu saja hal ini sangat jauh dari kata cukup. Juga diiringi dengan penerbangan yang hanya dilayani oleh Merpati yang beroperasi 3x seminggu dan hanya mengangkut belasan orang.

Sejak dibukanya Bandara Internasional Lombok (BIL) sekitar 3 tahun lalu memang memudahkan jalur transportasi namun belum mampu membawa banyak perubahan siginifikan di bagian pantai Selatan. Hanya ada beberapa guest house (rumah penginapan) yang bertambah disekitar pantai Kuta dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini. Tetapi bagaimanapun dengan adanya penerbangan langsung menuju Lombok dirasakan sangat memudahkan untuk menjangkau daerah ini. Mudah-mudahan tahun mendatang dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang ke Lombok dapat membantu mempercepat pembangunan di Lombok Selatan ini.

Adapun akses jalan menuju pantai-pantai tersebut sebenarnya sudah cukup bagus. Pantai-pantai di bagian selatan ini dapat dijangkau 1.5 jam dari Senggigi, atau 1 jam dari Mataram. Daerah terdekat untuk bermalam agar dapat menikmati pantai-pantai indah ini adalah daerah Kuta Lombok. Waktu yang diperlukan berkisar 10 hingga 30 menit ke masing masing pantai yang tertera di bawah. Biaya parkir tiap pantai ini Rp. 10.000 untuk roda empat dan Rp. 5.000 untuk roda dua.

Pantai tersebut adalah:

1. Pantai Mawun

DSC_4655
Pantai Mawun dengan pasir putihnya juga spot yang bagus untuk berselancar

2. Pantai selong Belanak

Selong blanakSelong blanak2selong

3. Pantai Kuta

DSC_4644
Pantai Kuta yang indah

4. Pantai seger (spot untuk berselancar / surfing)

seger1seger2seger3

5. Pantai Semeti

DSC_1324
Pantai Semeti yang pasirnya tak kalah putih dari pantai lainnya di Selatan
DSC_1355
Anak-anak dengan canda tawa bermain di Pantai semeti
DSC_1334
Terlihat jelas pantai pantai lain yang berpasir putih dari pantai Semeti

6. Pantai Tanjung Aan

DSC_4605
View pantai Tanjung Aan dari atas bukit Batu Payung
DSCF2649
Pantai Tanjung Aan

1

7. Pantai Batu Payung.

DSC_4590DSC_4592DSC_4625DSC_4592batu undak

8. Tanjung Bloam.

Pantai Tanjung Bloam dapat ditempuh sekitar 45 menit dari Pantai Kuta Lombok. Pantai ini tidak memiliki pasir putih namun hanya berlandaskan batu karang yang agak panjang dengan tonjolan bukit diujungnya dengan sisi tebing yang indah.

t.bloamt.bloam1t.bloam2t.bloam3

Paserang – Mutiara Baru dari Sumbawa

Betapa banyaknya pulau-pulau kita dengan pasir putih yang jernih.. Mampukah kita menjaganya hingga anak cucu kita kelak?

Paserang salah satu pulau kecil di Pulau Sumbawa bagian barat Nusa Tenggara Barat. Pulau ini terletak di bagian Barat  Pulau Kenawa atau Barat Pelabuhan Pototano. Pulau dengan seluas 45 hektar ini atau dua kali lebih besar dari Pulau Kenawa sedang dalam pengembangan. Pulau yang sedang membangun 60 unit villa yang diberi nama Black Bamboo Resort bekerjasama dengan pemerintah setempat (Pemkab Nusa Tenggara Barat). Pulau bakal menjadi salah satu pulau eskostis dan exlusive yang ada di Nusa Tenggara Barat. Begitu kapal nelayan yang kami sewa berlabuh di pelabuhan Paserang itu sudah terlihat jelas beberapa jenis terumbu karang dan ikan warni warni. Tempat yang bagus untuk snorkeling bahkan jauh lebih bagus dari Pulau Kenawa yang terletak dibagian Timur pulau ini.

1234Saat ini belum ada transportasi laut regular menuju pulau ini. Mungkin nanti setelah pulau (resort) ini resmi dibuka untuk wisatawan – menurut bapak Suharno Bustam (pengelola resort) pembangunan villa diperkirakan akan selesai akhir tahun ini – mungkin moda transportasinya akan dimudahkan.

Jika anda berniat ke Paserang dan bermalam disana silahkan langsung menghubungi bapak Suharno Bustam di 0819 9997 5330 / 0813 3952 2644. Karena resort ini belum resmi dibuka maka jangan harap segala fasilitas ada disana. Anda dianjurkan untuk membawa logistik sendiri.

56789Menuju Kesana:

Sebagaimana menuju Pulau Kenawa, (dimana tidak ada transportasi umum atau regular) anda harus menyewa kapal nelayan menuju Pulau Paserang. Jika nelayan biasanya mengenakan biaya Rp.200.000 antar jemput menuju Pulau Kenawa, maka kemungkinan nelayan akan meminta harga lebih mahal mengingat jaraknya sedikit lebih jauh dari Pelabuhan Pototano. Beberapa waktu lalu saat kita menuju 2 pulau – Paserang dan Kenawa, kita berhasil nego harga Rp.400.000 muatan 6 orang. Mungkin sekarang harga sewa naik mengingat bahan bakar yang juga naik.

Sunset Transformation Before Nyepi

DSC_4237
The round shape of sunset touches the sea line. This shape of sunset I used to witness in the same spot where I picture the sunset 2 days before Nyepi (Silent day).

Have been living in South of Bali since 4 years ago, West Denpasar precisely, where took only 40 minutes away from the beach by walking on foot (I always walk of I want to go to the beach), makes me able to observe sunset everyday if I want. Well, I went to the beach once till three times a week when there is no rain in the late afternoon. I could see different shapes of the sun when it touches the sea line or the color of the sun during the week. But the sunset I have seen 2 days prior Nyepi (Silent day for Balinese Hindu) was so colorful. Lucky I decided to go to the beach before eventually everything shuts down and nobody allowed wandering around during Nyepi.12345

Pulau Weh – Kilometer NOL Indonesia

Pulau Weh terletak berdekatan dengan laut Andaman India, Thailand maupun Malasya ini dulunya terhubung dengan pulau Sumatera tetapi karena erupsi yang terjadi pada jaman Pleistocene pulau ini menjadi terpisah. Dengan luas 156.3 KM2 yang mana hampir setengahnya atau 60KM2 menjadi daerah kawasan lindung meliputi darat dan laut, bagian dari provinsi Aceh yang dipisah oleh selat Benggala. Zaman dulu pulau ini adalah tempat buangan bagi para terhukum oleh kerajaan Aceh yang biasa disebut geupeuweh. Lama kelamaan namanya menyingkat dan berubah menjadi Weh yang artinya pulau terpisah. Pulau ini sangat kaya dengan wisata baharinya.

pulauweh_map1Beberapa lokasi yang wajib di intip di Pulau ini antara lain:

  1. Kota Sabang

Sabang menjadi ‘ibu kota’ Pulau Weh. Jalanan mulus dan bagus dan mulus di kota ini memang sudah terkenal. Tahun 1895 oleh pemerintah Hindia Belanda menjadikan Sabang menjadi daerah pelabuhan bebas. Sabang pun menjadi pelabuhan perdagangan internasional. Tetapi perang dunia kedua membuat Sabang menjadi lahan rebutan antara Belanda dan Jepang. Tahun 1942 pulau ini diduduki Jepang menjadikannya basis maritime. Lalu sekutu memborbardir Sabang lalu kota ini ditutup sebagai daerah pelabuhan bebas perdagangan Internasional. Setelah Indonesia merdeka, Sabang dibuka lagi menjadi pelabuhan bebas. 2004 sempat ditutup karena situasi Aceh saat itu. Namun 2005 segera dibuka lagi. Saat aku berkunjung ke pulau ini di awal 2008 mata seperti disilaukan oleh mobil-mobil mewah yang melintas di jalanan kota. Waktu itu bapak supir yang mengantar aku dari Sabang menuju Gapang menyatakan kalau mobil-mobil mewah itu sudah jauh berkurang karena sempat terjadi penutupan kota Sabang menjadi pelabuhan bebas.

the island 091
Banda Aceh dilihat dari jalanan mulus kota Sabang
IMG_0496
Bungker peninggalan jaman Jepang di lihat dari pantai Sumur Tiga

2. Sumur Tiga.

Sumur Tiga ditempuh sekitar 15 menit dari Pelabuhan Balohan. Disini laut luas menghadap langsung ke samudra Hindia dan pantai pasir putih sepanjang kurang lebih 3KM. Bagus juga buat tempat snorkeling tetapi kadang tidak aman jika ombang sedang besar.

IMG_0491
Pasir Putih di pantai Sumur Tiga
IMG_0492
Salah satu ujung pantai Sumur Tiga persis tidak jauh dari bungker Jepang. Pantai pasir putih ini mencapai panjang sekitar 2KM.

3. Air Terjun Pria Laot.

Air terjun satu-satunya di Pulau ini dan mensuply air tawar untuk desa sekitarnya. (Tidak punya foto pendukung karena dirusak oleh virus).

4. Gapang

Tempat pavoriteku jika sedang ingin berlibur ke Pulau Weh. Selama tahun 2008 sebanyak 3 kali menjejakkan kaki ke Pulau Weh, dan saya selalu memilih menghabiskan malam disini. Tempat yang sangat asik buat snokling dan diving tentu juga dengan pasir putihnya.

IMG_0481
View kota Sabang dari pantai Gapang.
IMG_0463
Pantai Gapang
Octavia 172
Pantai Gapang dan kapal-kapal untuk para diver dilihat dari ujung batu karang

5. Iboih

Di Iboih sebenarnya lebih mudah menjumpai guest house dan makanan yang bervariasi mulai dari Asian hingga Western food. Tempat favorit buat snorkeling dan diving disini.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Kapal-kapal pengangkut para diver yang berlabuh di pantai Iboih diintip dari balik pohon beringin.
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Pemandangan dari Iboih diintip dari atas atap salah satu guest house.
  1. Pulau Rubiah.

Tempat ini menjadi lebih ekslusif karena harus menyeberang lagi dengan kapal dari Iboih.. Pasir putih dan tempat yang sangat bagus buat snorkeling dan diving.

  1. Sumber air panas Jaboi.

Berada di kawasan hutan lindung, sumber air panas ini juga dimanfaatkan oleh warga desa Keunekai sebagai tempat pemandian air panas.

jaboi
Ada puluhan mata sumber air panas Jaboi ini, hingga sumber ini dapat dimanfaatkan masyarakat Desa Keunekai sebagai pemandian air hangat.
  1. Kilometer NOL

Kilometer NOL sebagai Icon pulau Weh. Titik NOL Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sebenarnya Pulau Weh bukanlah awal titik NOL Indonesia. Masih ada Pulau Rondo yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Pulau Weh, tetapi karena pulau ini tidak berpenduduk maka titik NOL dihitung dari Pulau Weh (sekarang karena banyak pulau-pulau terluar Indonesia di klaim oleh Negara tetangga maka pulau Rondo telah dijaga oleh militer). Pulau Rondo sendiri masuk wilayah administrasi Pulau Weh.

Pulau Rondo
Pulau Weh bird view. Pulau Rondo kecil terlihat di kejauhan.
IMG_0531
Sunset dari Kilometer NOL
IMG_0530
Tugu Kilometer NOL diantara lebatnya pepohonan sebelum di renovasi.
  1. Pasir Putih Paya Keunekai.

Pulau Weh ini memang luar biasa dengan pantai pasir putihnya. Hampir seluruh pulau ini dikitari oleh pasir putih. Paya Keunekai yang juga menjadi kampong nelayan di pulau ini berhadapan langsung dengan daratan Pulau Sumatera dengan Banda Aceh di ujungnya tentu dengan pasir putihnya yang indah.

IMG_0506
Bale untuk para nelayan dengan pasir putihnya yang indah..

Menuju ke Pulau Weh.

Ada 2 jenis kapal menuju Pulau Weh dari Banda Aceh atau sebaliknya.

1. Kapal Ferry biasa disebut kapal lambat berangkat sekali sehari dari Ule-Lhee ke Pelabuhan  Balohan Sabang jam 11.00 WIB.

Dari Pelabuhan Balohan Sabang menuju Ule-Lhee Banda Aceh berangkat jam 14.00 WIB.

Harga tiket Rp.23.500/orang

2. Kapal Cepat / Fast Ferry berangkat 2 kali sehari tidak jauh dari tempat kapal lambat pelabuhan Ule-Lhee menuju Pelabuhan Balohan Sabang yaitu jam 09.00 dan jam 15.00.

Dari Pelabuhan Balohan Sabang menuju Ule-Lhee berangkat jam 10.00 dan jam 16.00

Harga tiket bervariasi tergantung kelas. Kelas Ekonomi Rp.75.000, Bisnis 85.000 dan VIP 110.000.

Tempat Menginap.

Ada 3 lokasi tempat menginap paling popular di Pulau Weh yaitu Sumur Tiga, Gapang dan Iboih. Di Sumur Tiga tidak terlalu banyak pilihan guest house karena hanya ada satu atau dua pemilik guest house disana Harga kamar disini bervariasi dari harga Rp. 150.000 hingga Rp.500.000 per malam.

Di Gapang beberapa pilihan guest house. Dari yang sangat biasa dengan harga Rp.100.000 hingga Rp.250.000 hingga guest house yang dilengkapi dengan AC dengan 1 juta Rupiah per malam tergantung kemampuan kantong anda.

Di Iboih lebah banyak pilihan guest house dan harga lebih ramah dengan isi kantung.

Gunung Lempuyang – Sinar Suci Tuhan

Bali dengan sebutan tempat 1000 pura dan pulaunya para Dewata adalah tepat. Ada banyak Pura dimana setiap pura itu ada Dewa atau Dewi bersemayam didalamnya. Bagi kebanyakan orang khususnya bagi orang yang pernah mengunjungi Bali mungkin mereka hanya mengetahui atau familiar dengan pura Besakih, Pura Tanah Lot, Pura Ulun Danu Batur, dan Pura Uluwatu karena aksesnya yang sangat mudah. Tetapi mungkin tidak banyak orang tau Pura Lempunyang terletak di bukit Bisbis atau Gunung Lempuyang 1174 diatas permukaan laut daerah Karangasem bagian Timur Bali bukanlah satu-satunya pura yang aksesnya tidak semudah pura-pura yang disebutkan diatas. Memang dibuat tangga ke atas, namun karena jalur yang menanjak terus menjadi sebuah tantangan tersendiri menuju puncaknya. Masih banyak pura yang keberadaannya diatas gunung seperti Pura BatuKaru yang mencapainya harus menanjak gunung terlebih dahulu. Tapi dalam hal ini pembahsannya khusus untuk Pura Lempuyang.

SANYO DIGITAL CAMERA
Pura di Lempuyang Madya
SANYO DIGITAL CAMERA
Pura Penataran Agung Lempuyang

Ada 3 struktur tingkatan dari Pura Lempuyang yang dikenal dengan sebutan Tri Mandala yaitu Dasar, Madya dan Puncak.
– Dasar atau kaki gunung disebut dengan Lempuyang Dasar. Disini ada Pura Kahyangan Pura Dalem.
– Madya atau Lempuyang Madya atau bagian tengah gunung. Disini ada Pura Penataran Agung Lempuyang
– Puncak disini ada Pura Lempuyang Luhur
Kami yang waktu itu mengantar rekan kerja yang sedang ingin bersembayang ke Pura Lempuyang Luhur ini memilih jalur lempuyang Madya. Kami sengaja menyisir pinggang gunung ini (Lempuyang Madya) dimana masih ada pura-pura kecil (yang aku lupa namanya) selain Pura Penataran Agung Lempuyang sebelum akhirnya mencapai pura Lempuyang Luhur di puncaknya. Pura ini biasanya sangat ramai dikunjungi bagi orang yang sedang bersembayang untuk merayakan Umanis Galungan dan Purnama Sasih Kadasa

SANYO DIGITAL CAMERA
Kami, dipelataran salah satu pura di bagian Lempuyang Madya dengan Gunung Agung sebagai latar belakang.
SANYO DIGITAL CAMERA
Perjalanan menanjak dan licin menuju puncak (Pura Lempuyang Luhur)

SANYO DIGITAL CAMERAAda beberapa versi arti kata Lempuyang;
a. Berasal dari Lempu atau Lampu yang berarti ‘sinar’ atau cahaya dan Hyang yang berarti Tuhan (Hyang Widhi). Jadi Lempuyang dapat diartikan Sinar suci dari Tuhan.

b. Empu atau Emong yang berarti menjaga. Hyang = Bathara Hyang Pasupati yang mengutus putra-putri untuk menjaga kestabilan pulau Bali dari bencana alam. Ke 3 putra putrid tersebut adalah:

1. Bathara Hyang Putra Jaya berstana di Gunung Agung (Pura Besakih),
2. Bathari Dewi Danuh berstana di Pura Ulun Danu Batur dan
3. Bathara Hyang Geni berstana di Gunung Lempuyang. Disini beliau bersemedhi hingga mencapai kesempurnaan dengan memuja Dewa Iswara (penegak kebenaran).

c. Lempuyang sejenis tanaman bamboo yang dapat dipakai sebagai obat.

SANYO DIGITAL CAMERA
Beberapa orang bersembayang di pelataran Pura Lempuyang Luhur.
SANYO DIGITAL CAMERA
Salah satu view dari puncak Lempuyang Luhur

Jika ingin menanjak gunung Lempuyang tentu tidak ada larangan. Larangan hanya bagi orang yang ingin memasuki pura sebagaimana berlaku disetiap pura pada umumnya. Selain harus memakai pakaian adat larangan lainnya adalah bagi;
1. Perempuan yang sedang berhalangan (haid)
2. Menyusui anak
3. Anak yang belum tanggal gigi susu
4. Memasuki pura setelah melayat orang meninggal
5. Memakai perhiasan emas yang berlebihan

Menuju Kesana:
Gunung Lempuyang terletak di Desa Tista kecamatan Abang Karang Asem. Dari kota Denpasar dapat di tempuh sekitar 2 atau 2,5 jam perjalanan menuju kesana. Jika anda sedang menuju ke Amed anda dapat melihat gunung ini dari jalan raya. Sebelum mencapai Amed anda akan melewati daerah Abang dulu. Nah, di dekat pos polisi Abang itu, ada pertigaan. Dari Pertigaan itu ambil jalur yang kekanan. Dari sana bekendara sekitar 45 menit menuju dasar (kaki ) gunung atau pura pertama (Pura Kahyangan Pura Dalem). Jika tidak sedang upacara atau tidak sedang ramai, anda dapat membawa kendaraan anda ke tempat parkiran sekitar 15 menit dari pelataran pura (kaki) gunung. Hati-hati disini karena jalan sudah menanjak.

SANYO DIGITAL CAMERA
Gunung Lempuyang terlihat dari jalan raya